Untuk dapat tumbuh dan berproduksi optimal, tanaman sayuran, tanaman melon atau tanaman jagung membutuhkan unsur hara esensial selain radiasi surya, air, dan CO2. Unsur hara esensial (N, P, K, Ca, Mg,dan S) adalah nutrisi yang berperan penting sebagai feed/makanan bagi tanaman. Ketersediaan masing-masing unsur tersebut di dalam tanah berbeda antar tanaman.
Nitrogen adalah unsur hara yang paling dinamis di alam.Ketersediaannya di tanah dipengaruhi oleh keseimbangan antara input dan output dalam sistem tanah.
Unsur N mudah hilang dari tanah melalui volatilisasi atau perkolasi air tanah, mudah berubah bentuk, dan mudah pula diserap
tanaman (Shellp 1987; Mattason dan Schjoerring 2002; Abdolzadeh et al. 2008).
Tanaman menyerap unsur N dalam bentuk amonium (NH4+) dan nitrat (NO3-).
Keberadaan NH4+ sangat dinamis karena mudah berubah bentuk menjadi nitrat nitrogen (NO3-) akibat proses nitrifikasi
oleh organisme tanah (Mattason dan Schjoerring 2002; Setyorini dan Ladiyani 2008). Kekurangan N mengakibatkan pertumbuhan tanaman terhambat dan kerdil, daun kuning, serta mempengaruhi
penyerapan P dan K dan pembentukan protein (Shellp 1987; Delvian 2006).Fosfor (P) adalah unsur hara yang tidak
mudah bergerak (immobile) dalam tanah. Hara P di tanah tersedia dalam jumlah cukup bagi tanaman, tetapi karena sifatnya
dinamis, bergantung pada reaksi tanah, sebagian terikat atau terfiksasi oleh oksida dan mineral liat membentuk Al, Fe, dan Ca-
P atau oleh bahan organik (Tisdale et al.1985; Wien 1997). Kekurangan P menyebabkan pertumbuhan tanaman terhambat
akibat terganggunya perkembangan sel
dan akar tanaman, metabolisme karbohidrat,
dan transfer energi (Marshner 1986; Delvian 2006).
Kalium (K) sebagai unsur hara esensial agak mobil seperti N. Cadangan K dalam tanah cukup banyak. Pada jerami padi,
kandungan K mencapai 80% (Tandon dan Kimmo 1993; Makarim 2007). Meski hanya sebagian kecil K tersedia yang dapat
dimanfaatkan oleh tanaman, hara K mudah bergerak, terlindi, dan terikat oleh permukaan koloid tanah. Kekurangan K mempengaruhi
sistem perakaran, tunas, pembentukan pati, dan translokasi gula (Wien 1997; Barker dan Pilbean 2006).
Hara Ca dan Mg merupakan unsur makro sekunder yang sering terlupakan pengelolaannya dalam usaha tani. Unsur tersebut tersedia di tanah dan berkurang akibat intensifnya pengelolaan lahan
untuk produksi tanaman (Suwandi 1982,1984). Kekurangan Mg pada tanaman mengganggu unsur penyusun klorofil daun, yang ditandai oleh warna kuning diantara tulang-tulang daun yang menua
(Tisdale et al. 1985; Tandon dan Kimmo1993; Wien 1997). Gejala tanaman yang kekurangan Ca yaitu terhambatnya pertumbuhan
pucuk (titik tumbuh), kemudian pertumbuhan tanaman kerdil dan mati(Marshner 1986; Baker dan Pilbean 2006). Setelah membaca bacaan tadi dapat simpulkan bahwa kebutuhan unsur hara yang dibutuhkan tanaman untuk dapat tumbuh normal adalah unsur hara esensial (N,P,K,Ca,Mg dan S). Untuk menutupi kekurangan unsur Ca dan Mg dapat digunakan pupuk dolomit dengan takaran 1,5ton/ha.Pemberian pupuk organik dan kapur pertanian nyata meningkatkan efektivitas dan efisiensi penggunaan pupuk kimia,
serta meningkatkan hasil sayuran,tanaman melon dan jagung. Negara Indonesia kaya akan unsur hara yang berasal dari alam sehingga semua tanaman dapat tumbuh subur walaupun tidak di beri pupuk. Produk lokal hasil karya anak bangsa cukup bagus dan dapat bersaing dengan produk luar negeri, disamping harga yang sangat murah dan terjangkau bagi masyarakat petani. Dalam mengembangkan perekonomian dalam negeri cintailah produk Indonesia dan tidak perlu semuanya produk luar negeri.Sukses......petani Indonesia...!!
0 komentar:
Posting Komentar